Banyak yang bilang, hidup itu penuh dengan keseimbanga, tak terkecuali dalam kehidupan bernegara. Dengan adanya rokok misalnya, para ahli kesehatan menyebut bahwa rokok penuh dengan klaim penyebab penyakit jantung dan berbagai penyakit berbahaya lainnya.
Namun, dibalik klaim itu, banyak pula yang mengelak bahwa rokok tidak membawa dampak yang signifikan terhadap kerusakan organ manusia. Alasannya, banyak juga kok orang yang meski merokok tetap sehat, sebaliknya banyak orang yang tidak merokok justru memiliki penyakit berat berbahaya.
Terlepas dari dualisme pendapat di atas, faktanya rokok turut membawa keseimbangan dan stabilitas ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia. Industri rokok Sampoerna, Gudang Garam, Djarum, dan lain sebagainya turut andil dalam menyuplai kas negara. Lalu, apa saja sih manfaat adanya rokok dalam mempertahankan stabilitas ekonomi?
Cukai Rokok! Sumber pendapatan tertinggi negara Indonesia
Tahukah kamu, bahwa cukai rokok merupakan sumber pendapatan negara kita yang paling besar? Jika kita menilik statistik, maka angka keuntungan dari cukai rokok tahun 2020 saja mencapai 173 Triliun rupiah.
Cukai sendiri bisa diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh negara kepada industri sebuah produk yang pengedarannya diawasi, dibatasi, dan dikendalikan, dan rokok salah satunya. Selain rokok, sebenarnya masih banyak produk yang bercukai, hanya saja tidak sebesar rokok.
Memakmurkan para petani tembakau
Jika kita mengamati perkembangan ekonomi, maka kita akan mendapati alasan mengapa hingga kini industri rokok masih terus beroperasi. Apa alasannya? Tidak lain untuk memakmurkan petani tembakau.
Bayangkan saja, apabila industri rokok ditutup serempak, mau dikemanakan semua hasil olahan tembakau pera petani kita? Padahal, sebagian besar tembakau itu nantinya akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok.
Jika banyak yang menggaungkan penutupan industri rokok dengan berbagai alasan, setidaknya para petani berharap ada industri lain yang mampu menampung hasil tambakau. Hal mana hingga saat ini konsep tersebut belum ada.
Sumber lapangan pekerjaan
Selain alasan di atas, hal yang tak bisa ditepis adalah dengan adanya rokok, industri menyerap jutaan pekerja dari elemen masyarakat kita. Jika kita menilik data, maka kita akan mendapati angka karyawan industri rokok di negara kita mencapai 5.9 juta orang. Bayangkan saja, apabila industri rokok ditutup, mau dipekerjakan kemana jutaan karyawan itu?
Pengangguran hingga saat ini menjadi masalah serius, bukan hanya bagi Indonesia, tetapi seluruh negara di dunia. Maka, pemerintah selalu mengupayakan adanya industri, kantor, ataupun perusahaan yang dapat membuka penyerapan tenaga kerja secara maksimal sebagai upaya pengurangan jumlah pengangguran yang semakin bertambah ini.
Nah, demikianlah 3 manfaat dari adanya rokok dalam menjaga stabilitas ekonomi sebuah negara. Terlepas dari kontradiksi yang ada, rokok memang menjadi sumber pendapatan negara yang tertinggi saat ini.